Cara Investasi Reksadana Pendapatan Tetap untuk Pemula

Avatar photo

S. Ikrar

Cara Investasi Reksadana Pendapatan Tetap untuk Pemula

Kenapa Reksadana Pendapatan Tetap Cocok untuk Pemula?

Bagi kamu yang baru mulai terjun ke dunia investasi, wajar banget kalau merasa khawatir dan bingung. Mau main saham, takut rugi. Mau deposito, tapi hasilnya kecil banget. Solusinya? Reksadana pendapatan tetap!

Jenis reksadana ini menawarkan risiko yang lebih rendah dibandingkan saham, tapi tetap memberikan potensi cuan lebih tinggi dari tabungan atau deposito.

Cocok banget buat pemula yang ingin aman tapi tetap tumbuh.

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap?

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang mengalokasikan minimal 80% dana ke instrumen obligasi atau surat utang dari pemerintah maupun perusahaan.

Imbal hasil (return) berasal dari bunga atau kupon obligasi yang dibayarkan secara berkala.

Ciri-ciri utamanya:

  • Imbal hasil lebih stabil
  • Fluktuasi harga tidak sevolatil saham
  • Bisa dimulai dari modal kecil
  • Dikelola oleh manajer investasi profesional

Langkah-Langkah Investasi Reksadana Pendapatan Tetap untuk Pemula

1. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi

Sebelum memilih produk, kamu harus tahu dulu:

“Kenapa saya ingin berinvestasi?”

Apakah untuk:

  • Dana darurat?
  • Dana pendidikan anak?
  • Tabungan beli rumah?
  • Persiapan pensiun?

Untuk tujuan jangka menengah (2–5 tahun), reksadana pendapatan tetap sangat cocok karena memberikan kestabilan nilai dan pertumbuhan moderat.

2. Kenali Profil Risiko Kamu

Profil risiko menentukan jenis investasi yang cocok untuk kamu. Biasanya dibagi menjadi:

  • Konservatif: Takut rugi, butuh keamanan
  • Moderat: Siap rugi sedikit demi potensi imbal hasil lebih tinggi
  • Agresif: Kejar pertumbuhan cepat, siap hadapi fluktuasi

Reksadana pendapatan tetap cocok untuk profil konservatif hingga moderat.

3. Pilih Platform Investasi Reksadana yang Aman dan Praktis

Kamu bisa mulai investasi lewat berbagai platform digital yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti:

  • Bibit – sangat pemula-friendly, pakai sistem robo advisor
  • Bareksa – pilihan produk lengkap, bisa bandingkan reksadana
  • Ajaib, IPOT, Pluang, Tanamduit, dan lainnya
Baca Juga:  Real Estate Flipping vs Buy-and-Hold: Strategi Mana yang Cocok untuk Anda?

Pilih platform yang nyaman dan cocok dengan kebutuhanmu.

4. Pilih Produk Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik

Setiap platform punya banyak produk. Berikut hal yang perlu kamu perhatikan:

Tips memilih produk:

  • Return historis 3–5 tahun terakhir
  • Rating dari lembaga pemeringkat reksadana (misalnya Infovesta, Bareksa)
  • AUM (Asset Under Management) besar menandakan produk populer dan likuid
  • Manajer investasi terpercaya seperti Manulife, Mandiri, Sucor, Schroders
  • Biaya pengelolaan (management fee) wajar

Contoh Produk Reksadana Pendapatan Tetap Populer:

Nama Produk MI (Manajer Investasi) Imbal Hasil 3 Tahun
Manulife Obligasi Unggulan Manulife Aset Manajemen Indonesia ±6–7% per tahun
Sucorinvest Stable Fund Sucor Asset Management ±7% per tahun
BNI-AM Dana Pendapatan Utama BNI Asset Management ±6% per tahun
Schroder Dana Mantap Plus II Schroder Investment Management Indonesia ±6% per tahun
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II Mandiri Manajemen Investasi ±6,5% per tahun

5. Lakukan Pembelian (Mulai dari Rp10.000!)

Setelah memilih produk, kamu tinggal:

  1. Registrasi dan verifikasi akun di platform pilihanmu
  2. Top up saldo
  3. Cari produk yang kamu incar
  4. Tentukan nominal pembelian (mulai dari Rp10.000!)
  5. Klik “Beli”, dan kamu resmi menjadi investor

6. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala

Investasi bukan selesai setelah beli. Kamu harus monitor dan evaluasi rutin, misalnya:

  • Apakah produk sesuai dengan target dan ekspektasi?
  • Apakah return sesuai dengan pergerakan pasar?
  • Perlu top up? Atau rebalancing ke produk lain?

Sebaiknya evaluasi setiap 3–6 bulan sekali.

Tips Sukses Investasi Reksadana Pendapatan Tetap

  1. Pakai fitur auto-debit atau auto-invest agar lebih konsisten
  2. Diversifikasi ke beberapa produk, jangan hanya satu
  3. Jangan bandingkan dengan saham secara langsung, tujuan dan karakternya beda
  4. Sabar dan disiplin – investasi bukan kaya mendadak
  5. Update informasi ekonomi dan kebijakan suku bunga, karena ini berpengaruh ke obligasi
Baca Juga:  Kapan Waktu Tepat Jual Reksadana? Ini Indikatornya!

Kapan Waktu Terbaik Beli Reksadana Pendapatan Tetap?

Tidak ada waktu yang benar-benar “paling tepat”. Karena tujuannya adalah stabil dan jangka menengah, kamu bisa:

  • Mulai sekarang juga (time in the market > timing the market)
  • Beli rutin setiap bulan (dollar cost averaging)
  • Tambah pembelian saat harga NAB turun agar dapat harga rata-rata lebih rendah

Reksadana pendapatan tetap adalah langkah cerdas buat kamu yang baru mulai investasi tapi ingin hasil lebih tinggi dari deposito.

Dengan modal kecil, risiko terukur, dan pengelolaan profesional, kamu bisa mulai membangun masa depan finansial tanpa harus jadi ahli dulu.

Mulai saja dulu. Karena dalam dunia investasi, yang paling penting bukan seberapa besar kamu mulai, tapi seberapa konsisten kamu bertahan.

Bagikan

Rekomendasi