Niacinamide Nggak Cocok di Kulit? Ini Alasannya dan Solusinya!

Avatar photo

S. Ikrar

Niacinamide Nggak Cocok di Kulit? Ini Alasannya dan Solusinya!

Kalau kamu suka ngulik skincare, pasti udah nggak asing lagi dengan niacinamide. Bahan aktif yang satu ini jadi favorit karena punya banyak manfaat: mencerahkan kulit, meredakan jerawat, memperkuat skin barrier, hingga mengurangi kemerahan.

Tapi… ternyata, nggak semua orang cocok lho sama niacinamide. Ada yang malah breakout, iritasi, atau kulitnya jadi super kering setelah pakai produk ini.

Nah, kalau kamu termasuk yang ngalamin hal serupa, bisa jadi niacinamide bukan bestie buat kulitmu – atau mungkin kamu hanya perlu pakai dengan cara yang berbeda.

Kenapa Kulit Bisa Nggak Cocok dengan Niacinamide? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kenapa Kulit Bisa Nggak Cocok dengan Niacinamide

Meskipun niacinamide dikenal sebagai bahan skincare serba bisa dan aman buat semua jenis kulit, nyatanya nggak semua orang cocok.

Beberapa justru mengalami iritasi, kemerahan, bruntusan, bahkan jerawat setelah menggunakannya. Yuk, kita bedah satu per satu apa saja alasan di balik reaksi negatif ini!

1. Konsentrasi Niacinamide Terlalu Tinggi

Banyak produk di pasaran mengandung niacinamide 10% atau bahkan lebih tinggi. Padahal, kalau kulitmu termasuk sensitif atau belum terbiasa dengan bahan aktif, kadar setinggi itu bisa memicu reaksi negatif.

Faktanya:

Menurut studi dermatologi, niacinamide tetap efektif di konsentrasi rendah, sekitar 2–5%, tanpa menyebabkan iritasi. Jadi, lebih baik mulai dari dosis kecil dulu dan pantau respons kulitmu.

2. Skin Barrier Lagi Bermasalah

Kalau kulitmu sedang dalam kondisi kering, iritasi, pecah-pecah, atau gampang perih, artinya skin barrier sedang rusak.

Dalam kondisi ini, penggunaan niacinamide malah bisa bikin kulit terasa menyengat atau merah-merah.

Tips:

Fokus dulu memperbaiki skin barrier sebelum pakai bahan aktif. Gunakan pelembap yang kaya ceramide, panthenol, atau hyaluronic acid.

3. Salah Kombinasi Bahan Aktif

Sering banget terjadi nih! Misalnya, kamu pakai niacinamide barengan atau langsung setelah AHA, BHA, retinol, atau vitamin C bentuk asam (L-ascorbic acid).

Baca Juga:  Ini Penyebab & Cara Mengatasi Pori-Pori Besar di Hidung yang Bikin Nggak Pede

Masalahnya, pH produk-produk ini berbeda dan bisa bikin kulit stres kalau dicampur sembarangan.

Risiko yang Muncul:

  • Bruntusan
  • Kemerahan
  • Sensasi perih
  • Flushing (kulit mendadak merah panas)

4. Baru Coba Skincare Aktif

Buat pemula skincare, kulit bisa kaget saat langsung pakai produk niacinamide dengan konsentrasi tinggi.

Kulit belum terbiasa menerima stimulasi bahan aktif, sehingga bisa muncul reaksi seperti purging (breakout ringan) atau bahkan iritasi beneran.

5. Punya Kondisi Kulit Khusus

Orang dengan rosacea, dermatitis atopik, atau kondisi kulit autoimun lainnya cenderung lebih sensitif terhadap bahan aktif, termasuk niacinamide.

Walaupun bersifat anti-inflamasi, tapi tetap bisa memicu reaksi negatif pada kulit yang memang sangat rentan.

Solusi Kalau Kulitmu Nggak Cocok dengan Niacinamide

Solusi Kalau Kulitmu Nggak Cocok dengan Niacinamide

Tenang, nggak perlu buru-buru buang produkmu. Ini dia langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

1. Stop Pemakaian Sementara

Kalau muncul kemerahan, perih, gatal, atau jerawat parah, hentikan dulu penggunaan niacinamide. Fokus ke produk yang menenangkan seperti:

  • Centella asiatica
  • Panthenol (vitamin B5)
  • Oat extract

2. Patch Test Dulu, Jangan Langsung Pakai di Seluruh Wajah

Sebelum pakai lagi, coba aplikasikan produk ke area kecil seperti belakang telinga atau rahang bawah selama 2–3 hari. Kalau nggak muncul reaksi, baru lanjut ke wajah.

3. Turunkan Konsentrasi

Ganti ke produk yang hanya mengandung 2%–5% niacinamide. Bisa cari dalam bentuk toner atau moisturizer ringan yang tidak mencantumkan niacinamide sebagai bahan utama.

4. Perbaiki Dulu Skin Barrier

Gunakan produk-produk basic tanpa bahan aktif keras. Fokus pada:

  • Ceramide
  • Squalane
  • Lipid complex
  • Moisturizer non-fragrance

Kalau barrier udah pulih, baru deh coba perkenalkan niacinamide pelan-pelan.

5. Pisahkan Penggunaan dengan Bahan Aktif Lain

Kalau kamu tetap ingin pakai niacinamide dan bahan aktif lain seperti AHA/BHA atau vitamin C, atur waktunya:

Baca Juga:  13 Manfaat Buah Naga untuk Kecantikan & Perawatan Kulit

πŸ•˜ Pagi: Vitamin C
πŸŒ™ Malam: Niacinamide

Atau beri jeda 30 menit di antara dua produk.

6. Konsultasi ke Dermatologis

Kalau kulitmu tetap reaktif atau justru makin parah, jangan coba-coba pakai produk lain sembarangan. Konsultasikan ke dokter kulit supaya tahu penyebab pasti dan alternatif produk yang lebih cocok.

Alternatif Bahan Skincare Selain Niacinamide

Nggak cocok bukan berarti gagal glow up, ya! Masih banyak bahan skincare lain yang bisa bantu mencerahkan dan memperbaiki kulit:

  • Panthenol (Vitamin B5): Menenangkan dan melembapkan
  • Centella Asiatica: Healing dan anti-inflamasi
  • Licorice Root Extract: Mencerahkan secara alami
  • Alpha Arbutin: Alternatif brightening yang lebih ringan
  • Allantoin: Untuk kulit sensitif yang rentan iritasi

Setiap kulit itu unik. Meskipun niacinamide punya banyak manfaat, bukan berarti cocok untuk semua orang.

Kalau kulitmu menolak, bukan salahmu – mungkin cuma belum waktunya, atau kamu butuh pendekatan berbeda.

Yang penting, kenali kondisi kulitmu, pelajari kandungan produk, dan jangan buru-buru ikut tren. Skincare terbaik adalah yang cocok dan nyaman buat kamu, bukan yang paling hype di media sosial.

Bagikan

Rekomendasi