Dari Aplikasi Terjemahan ke Aplikasi Belajar Bahasa
Sejak dulu, Google Translate dikenal sebagai aplikasi penerjemah instan. Cukup ketik atau scan teks, maka hasil terjemahan langsung muncul.
Namun, kini Google Translate naik kelas. Aplikasi ini menambahkan fitur baru untuk belajar bahasa asing, membuatnya lebih dari sekadar kamus digital.
Fitur belajar bahasa ini dirancang fleksibel:
- Cocok untuk pemula yang baru ingin mengenal bahasa asing.
- Bermanfaat juga bagi penutur tingkat lanjut yang ingin memperkaya kosakata.
Dengan tambahan ini, Google Translate siap jadi teman belajar bahasa sehari-hari, baik untuk kebutuhan sekolah, kerja, traveling, atau sekadar hobi.
Cara Kerja Fitur Belajar Bahasa di Google Translate
Fitur belajar bahasa di Google Translate tidak sekadar memberikan arti kata atau kalimat. Google merancangnya sebagai program belajar interaktif yang disesuaikan dengan profil tiap pengguna.
Saat pertama kali menggunakannya, aplikasi akan menanyakan:
- Bahasa yang ingin dipelajari → misalnya kamu ingin belajar Prancis atau Spanyol.
- Tingkat kemampuan saat ini → pemula, menengah, atau lanjutan.
- Motivasi belajar → untuk kerja, sekolah, perjalanan, atau sekadar menambah wawasan.
Dari jawaban itu, sistem akan membuat rencana latihan personal. Contohnya:
- Latihan mendengarkan → pengguna mendengarkan percakapan sehari-hari sesuai levelnya, sehingga bisa terbiasa dengan aksen dan intonasi asli.
- Latihan berbicara → pengguna diminta mengucapkan kalimat. Aplikasi akan memberi feedback langsung jika ada kesalahan pelafalan.
- Petunjuk interaktif → muncul otomatis saat pengguna merasa kesulitan atau salah menjawab, sehingga proses belajar lebih natural.
Tujuan dari pendekatan ini adalah membuat belajar bahasa terasa lebih imersif, personal, dan aplikatif, bukan sekadar menghafal kosakata.
Google Translate vs Duolingo: Saingan atau Pelengkap?
Dengan fitur ini, Google Translate jelas memasuki ranah yang selama ini populer berkat Duolingo, aplikasi belajar bahasa dengan metode gamifikasi. Bedanya:
- Duolingo menekankan pembelajaran terstruktur melalui level dan poin.
- Google Translate lebih fokus pada latihan percakapan praktis yang bisa langsung dipakai sehari-hari.
Menurut Matt Sheets, Product Manager Google:
“Kami melihat apa yang kami lakukan saat ini sebagai pelengkap. Baik Anda mengikuti kelas formal maupun kursus imersif, kami rasa fitur ini bisa berjalan beriringan.”
Artinya, Google Translate tidak hadir untuk menggantikan, tapi melengkapi. Pengguna bisa tetap memakai Duolingo untuk belajar dasar bahasa, lalu berlatih berbicara dan percakapan nyata lewat Google Translate.
Bahasa yang Sudah Didukung
Untuk sekarang, fitur belajar bahasa di Google Translate masih dalam tahap beta di Android dan iOS, dengan dukungan bahasa terbatas:
- Penutur bahasa Inggris → bisa belajar Spanyol dan Prancis.
- Penutur Spanyol, Prancis, dan Portugal → bisa belajar bahasa Inggris.
Meski masih terbatas, Google diyakini akan terus menambah bahasa baru agar lebih inklusif dan bisa digunakan oleh pengguna global, termasuk penutur bahasa Indonesia.
Live Translation dengan Gemini AI
Selain fitur belajar bahasa, Google juga meluncurkan Live Translation yang ditenagai Gemini AI. Fitur ini memungkinkan percakapan lintas bahasa jadi lebih mudah:
- Terjemahan real-time → baik audio maupun teks langsung muncul di layar.
- Dukungan lebih dari 70 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, Arab, Hindi, Korea, Spanyol, Prancis, dan Tamil.
- Sudah tersedia di AS, India, dan Meksiko, dengan kemungkinan ekspansi ke lebih banyak negara.
Fitur ini sangat bermanfaat untuk:
- Traveler yang ingin berkomunikasi dengan penduduk lokal.
- Pelajar internasional yang kuliah di luar negeri.
- Profesional yang sering mengikuti meeting lintas bahasa.
Dengan kombinasi belajar bahasa dan Live Translation, Google Translate kini semakin relevan sebagai aplikasi global yang tidak hanya membantu menerjemahkan, tapi juga meningkatkan keterampilan bahasa penggunanya.
Dengan hadirnya fitur belajar bahasa asing dan Live Translation, Google Translate kini bukan hanya aplikasi penerjemah, tapi juga platform pembelajaran bahasa modern.
Apakah ini berarti Google siap menyaingi Duolingo? Bisa jadi. Namun, Google menekankan fitur ini sebagai pelengkap, bukan pesaing langsung.
Apapun itu, kehadiran fitur baru ini jelas bikin belajar bahasa asing jadi lebih mudah, interaktif, dan menyenangkan.