10 Strategi Pengembangan Produk agar Bisnis Tidak Jalan di Tempat

Avatar photo

S. Ikrar

Strategi Pengembangan Produk agar Bisnis Tidak Jalan di Tempat

Kalau bisnis kamu mulai terasa stagnan – omzet segitu-segitu aja, pelanggan mulai bosan, dan kompetitor mulai ngegas – bisa jadi produkmu butuh “nafas baru”. Jangan-jangan kamu udah terlalu nyaman, sementara pasar terus bergerak.

Ingat, dalam dunia bisnis, kalau nggak berkembang, ya tertinggal. Nah, salah satu cara paling ampuh buat ngedorong pertumbuhan adalah dengan mengembangkan produk – bukan cuma asal nambah fitur, tapi upgrade berdasarkan kebutuhan pasar.

Nah, di artikel ini kita akan bahas 10 strategi pengembangan produk biar bisnis kamu nggak stuck di tempat, sekaligus memperluas pasar dan meningkatkan nilai jual. Yuk, mulai!

1. Evaluasi Produk Secara Berkala

Evaluasi Produk Secara Berkala

Kenapa Perlu Dievaluasi? Karena produk yang laku kemarin, belum tentu relevan hari ini. Evaluasi penting buat tahu apakah produkmu masih sesuai kebutuhan pasar atau perlu disesuaikan.

Cara Evaluasi:

  • Kumpulkan feedback pelanggan
  • Cek performa penjualan tiap produk/varian
  • Lihat tren pasar dan kompetitor terbaru
  • Buat survei singkat di Instagram atau WhatsApp

Kuncinya: dengerin pelanggan, bukan ego sendiri.

2. Tingkatkan Fitur atau Kualitas Produk yang Sudah Ada

Gimana Caranya? Lihat apa yang bisa diperbaiki atau ditambah dari produk yang sudah ada. Misal:

  • Kemasan lebih praktis
  • Varian rasa lebih banyak
  • Daya tahan produk lebih lama
  • Tambahkan fungsi tambahan (contoh: botol minum dengan infuser)

Tujuan:

Biar pelanggan lama tetap setia, dan pelanggan baru tertarik.

3. Ciptakan Varian Baru Berdasarkan Kebutuhan Spesifik

Kalau kamu jual kopi literan, coba tambahkan:

  • Varian kopi non-sugar untuk pelanggan diet
  • Ukuran travel size untuk anak kos
  • Rasa seasonal kayak pumpkin spice pas musim hujan

Semakin kamu bisa “menyentuh kebutuhan personal”, semakin besar potensi loyalitas pelanggan.

Baca Juga:  Tips untuk Generasi Millenial yang Berminat di Bisnis Skincare

4. Gunakan Data Penjualan untuk Menentukan Arah Produk

Lihat data penjualan:

  • Produk mana yang paling laku?
  • Mana yang stagnan?
  • Apa kombo pembelian terbanyak?

Tips:

  • Gunakan tools seperti Google Analytics (untuk website) atau Shopee Seller Center
  • Lacak produk terlaris dan sesuaikan stok/varian yang dipromosikan
  • Fokus pada best seller untuk dikembangkan lebih lanjut

5. Kembangkan Produk Pelengkap (Cross-Selling)

Tujuannya? Meningkatkan nilai transaksi per pelanggan.

Contoh:

  • Jual bakso frozen? Tambahkan saus sambal homemade
  • Jual skincare? Tambahkan mini spatula atau pouch eksklusif
  • Jual kopi? Tambahkan reusable cup atau creamer sachet

Ini bisa memperbesar average order value sekaligus menambah kesan “lengkap”.

6. Luncurkan Produk Edisi Terbatas (Limited Edition)

Luncurkan Produk Edisi Terbatas (Limited Edition)

Kenapa Ampuh? Limited edition menciptakan urgensi dan rasa eksklusif. Orang jadi lebih terdorong beli karena takut kehabisan (FOMO).

Tips:

  • Gunakan packaging spesial
  • Tambahkan story di balik edisi terbatas (misal: kolaborasi, musim tertentu, perayaan khusus)
  • Batasi waktu atau jumlah

Cocok untuk meningkatkan awareness dan buzz marketing.

7. Masuk ke Segmen Pasar Baru (Niche Expansion)

Contoh Strategi:

  • Awalnya jual kopi untuk kalangan muda, coba masuk ke segmen pekerja kantoran atau lansia dengan produk decaf
  • Punya produk anak? Tambahkan varian yang cocok untuk remaja atau ibu hamil

Caranya:

  • Ubah tone of voice pemasaran
  • Sesuaikan desain dan fitur
  • Gunakan channel promosi yang lebih sesuai dengan segmen baru

8. Uji Coba Produk Baru Lewat Pre-Order

Kenapa Ini Cerdas? Karena kamu bisa uji minat pasar tanpa modal produksi besar di awal. Kalau respon bagus, baru produksi massal.

Cara Praktis:

  • Umumkan di media sosial: “Produk baru akan rilis, terbatas untuk 50 pembeli pertama!”
  • Gunakan sistem pre-order via Google Form atau Shopee PO
  • Bangun rasa eksklusif dan tunjukkan progress produksi di stories
Baca Juga:  5 Strategi Mengelola Bisnis Kosan agar Untung Maksimal dan Bertahan Lama

9. Perhatikan Packaging dan Branding Produk Baru

Visual adalah impresi pertama. Walaupun produknya bagus, kalau kemasannya biasa-biasa aja, orang bisa lewat begitu saja.

Tips:

  • Gunakan desain kemasan yang kekinian dan sesuai target audiens
  • Cantumkan klaim benefit dengan jelas
  • Tambahkan QR code ke media sosial atau video cara pakai

Brand image = persepsi pelanggan. Dan persepsi bisa jadi alasan utama beli.

10. Lakukan Launching yang Efektif dan Terukur

Jangan Asal Posting Produk Baru! Launching yang baik itu harus ada strategi promosi yang rapi.

Rencana Launching Produk:

  • Teaser: Bangun rasa penasaran 1 minggu sebelum launching
  • Pre-launch campaign: Beri early access untuk pelanggan setia
  • Launch day: Adakan promo terbatas atau live session
  • Post-launch: Minta review & feedback, lalu retargeting iklan

Channel Promosi:

  • Instagram & TikTok
  • WhatsApp Broadcast
  • Kolaborasi bareng influencer niche
  • Email marketing

Mengembangkan produk itu nggak melulu soal bikin sesuatu yang benar-benar baru. Kadang cukup dengan mendengarkan pelanggan, memperbaiki apa yang kurang, dan menambahkan sentuhan segar di tempat yang tepat.

Dengan menerapkan 10 strategi pengembangan produk di atas, kamu bisa membuat bisnis kamu tetap relevan, segar, dan lebih menarik di mata pasar.

Jangan tunggu produk kamu dilupakan dulu baru berubah – ubah sekarang, upgrade terus!

Bagikan

Rekomendasi