Cari Kerja di Usia 30+? Ini Cara Menonjolkan Pengalaman ala Karier Coach

Avatar photo

S. Ikrar

Cari Kerja di Usia 30+? Ini Cara Menonjolkan Pengalaman ala Karier Coach

Cari Kerja di Usia 30+ Masih Bisa? Tentu Bisa!

Usia kepala tiga sering dianggap sebagai “batas tenang” dalam karier. Tapi kenyataannya, banyak orang di usia 30+ yang justru ingin berpindah jalur, naik level, atau bahkan memulai karier baru.

Tantangannya? Saingan makin banyak, dan kamu nggak lagi fresh graduate yang bisa di-training dari nol.

Tapi tenang, pengalaman adalah senjata utama di usia ini. Asalkan kamu tahu cara menonjolkannya dengan tepat, kamu tetap bisa jadi kandidat yang menonjol – bahkan di tengah lautan talenta Gen Z.

Yuk, simak cara menonjolkan pengalaman dan mem-branding diri ala karier coach profesional!

1. Rebranding Diri: Ubah Narasi, Bukan Ganti Identitas

Rebranding bukan berarti kamu harus jadi orang baru. Ini soal mengemas ulang pengalamanmu agar relevan dengan posisi yang kamu incar sekarang.

Caranya:

  • Buat narasi “pengalaman saya bisa membantu perusahaan ini karena…”
  • Fokus pada transferable skills: leadership, problem solving, komunikasi, adaptasi
  • Jangan hanya cerita “kerja berapa lama”, tapi “apa dampaknya”

Contoh: Daripada bilang “5 tahun jadi supervisor”, bilang “5 tahun memimpin tim 10 orang dan berhasil menaikkan produktivitas 20%”

2. Update CV & Portofolio Sesuai Target Karier

CV kamu bukan daftar riwayat hidup – itu adalah alat marketing. Maka tampilkan hal-hal yang paling relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Tips CV Mid-Career:

  • Buat bagian “Profil Singkat” di awal yang memuat spesialisasi dan keunggulan
  • Highlight pencapaian dengan angka (misalnya: omzet naik, efisiensi waktu)
  • Hindari CV panjang >2 halaman. Fokus ke 10 tahun terakhir

Kalau punya karya visual, project, atau tulisan – lampirkan dalam portofolio digital seperti Google Drive, Notion, atau website pribadi.

Baca Juga:  Keterampilan Kerja Paling Dicari: Kuasai Skill Ini untuk Tingkatkan Nilai Anda!

3. Manfaatkan LinkedIn untuk Membangun Jejak Profesional

LinkedIn bukan cuma tempat cari kerja, tapi juga ajang personal branding dan networking. Gunakan secara aktif!

Langkah Penting:

  • Foto profesional + headline menarik (bukan “Job Seeker”, tapi “Marketing Lead with 8 Years Experience in FMCG”)
  • Tulis ringkasan diri di bagian “About” yang mencerminkan perjalanan dan tujuan karier
  • Minta rekomendasi dari mantan atasan atau kolega
  • Aktif komentar atau posting konten seputar industri kamu

Bonus: Gunakan fitur Open to Work tapi pastikan tetap tampil profesional.

4. Tonjolkan Soft Skill Lewat Cerita, Bukan Klaim

Banyak orang menulis di CV atau wawancara: “Saya pekerja keras dan adaptif.” Tapi itu terlalu umum.

Cara efektif:

  • Gunakan format STAR (Situation, Task, Action, Result) saat menjelaskan pengalaman
  • Ceritakan saat kamu berhasil atasi konflik tim, atau saat harus kerja cepat saat krisis
  • Fokus pada “impact” yang kamu buat – ini yang dicari HR!

5. Jangan Malu Cerita Soal Gap Karier atau Gagal Pindah Jalur

Kalau kamu pernah menganggur, salah ambil pekerjaan, atau mencoba usaha sendiri, ceritakan dengan jujur dan fokus pada pembelajaran.

Contoh:

“Setelah menjalankan usaha pribadi selama 1 tahun, saya menyadari bahwa saya lebih menikmati bekerja dalam tim dan mengelola proyek jangka panjang.”

HR lebih suka orang yang jujur dan reflektif, daripada yang pura-pura “sempurna”.

6. Bangun Jaringan, Bukan Cuma Kirim Lamaran Massal

Di usia 30+, kamu pasti sudah punya jaringan – teman kantor lama, vendor, kolega industri. Gunakan itu!

Cara Efektif:

  • Kirim pesan personal di LinkedIn ke mantan kolega
  • Gabung komunitas profesional (misalnya HR Club, Product Community, Komunitas Startup)
  • Ikut webinar atau event online dan follow up peserta/mentor
Baca Juga:  10 Tips Mencari Pekerjaan Sampingan yang Efektif dan Menjanjikan

Fakta: Banyak lowongan kerja bagus justru tidak diiklankan secara publik, tapi didapat dari koneksi.

7. Upgrade Skill, Tapi Jangan Terjebak Sertifikat

Jangan tergoda ikut kursus hanya demi “koleksi sertifikat”. Fokus ke skill yang memang dibutuhkan oleh posisi yang kamu incar.

Rekomendasi:

  • Ikuti kursus singkat di Coursera, RevoU, atau Skillshare
  • Belajar tools praktis: Excel, Canva, Notion, Trello, atau Google Workspace
  • Simpan hasil belajarmu dalam portofolio atau LinkedIn post

Mencari kerja di usia 30-an bukan tanda kamu tertinggal – tapi justru saatnya menawarkan value lebih tinggi dengan pengalaman yang kamu punya.

Dengan strategi yang tepat seperti rebranding diri, optimalkan LinkedIn, dan membangun jaringan, kamu bisa tampil percaya diri dan relevan di pasar kerja saat ini.

Ingat: Usia bukan penghalang, tapi bisa jadi nilai plus, asal kamu tahu cara menyampaikannya.

Bagikan

Rekomendasi