
Memang benar, selain melalui agen,
pembelian asuransi jiwa kini juga dapat dilakukan melalui bank dengan program
yang dikenal sebagai bancassurance. Program ini tidak hanya menyediakan
asuransi jiwa, tetapi juga menawarkan asuransi kesehatan, properti, dan
berbagai jenis lainnya.
Bancassurance merupakan bentuk
kerjasama antara bank dengan perusahaan asuransi, memungkinkan asuransi untuk
memperluas jangkauan calon nasabah melalui database bank. Tak jarang, Anda
mungkin mendapat tawaran produk asuransi saat dihubungi oleh telemarketer dari
bank. Itulah salah satu contoh penerapan bancassurance.
Keuntungan dari bancassurance adalah
kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan asuransi. Selain itu,
nasabah bank juga dapat memanfaatkan layanan perbankan dan asuransi dalam satu
tempat. Beberapa bank bahkan menawarkan promo khusus melalui program ini,
seperti kemudahan dalam pengajuan kredit.
Akan tetapi, ada potensi risiko
ketika memilih asuransi melalui metode ini. Salah satu contohnya adalah
kesalahpahaman antara telemarketer dengan calon nasabah, terutama jika nasabah
belum memiliki pemahaman yang baik tentang asuransi.
Jika Anda mempertimbangkan untuk
membeli asuransi jiwa melalui bank, berikut adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
Jangan Asumsikan Asuransi Sebagai Tabungan atau Investasi
Beberapa telemarketer mungkin
mempromosikan asuransi jiwa dengan memberikan kesan seolah-olah produk tersebut
mirip dengan tabungan atau investasi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk
memahami perbedaan antara asuransi, tabungan, dan investasi agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
Pahami Tipe Asuransi yang Ditawarkan
Ketika Anda diajak berbicara mengenai
produk asuransi, pastikan Anda mengetahui jenis asuransi yang mereka tawarkan,
apakah bersifat tradisional, kombinasi, atau termasuk yang memiliki unsur
investasi.
Hal utama dari asuransi adalah
memberikan perlindungan. Motivasi seseorang untuk memiliki asuransi biasanya
adalah untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan saat mereka
menghadapi kematian atau mengalami kecacatan total. Sehingga, asuransi harus
dilihat sebagai bentuk perlindungan finansial, bukan sebagai sarana menabung
atau mencari profit.
Perhatikan Ketentuan dan Pengecualian
Ada kemungkinan petugas telemarketing
tidak memberikan informasi detail mengenai ketentuan-ketentuan tertentu atau
risiko yang tidak ditanggung oleh polis asuransi. Tidak mengetahui detail ini
dapat menyebabkan klaim Anda ditolak di kemudian hari.
Bila ini terjadi, harapan untuk
memberikan perlindungan finansial kepada keluarga dapat terhambat, yang pada
akhirnya mungkin menimbulkan pandangan negatif terhadap industri asuransi. Oleh
karena itu, selalu tanyakan secara rinci kepada petugas telemarketing mengenai
pengecualian dalam polis.
Verifikasi Perusahaan Asuransi
Terkadang, bank menawarkan produk
asuransi dari perusahaan yang bukan bagian dari grupnya. Maka dari itu, penting
untuk mengecek dari perusahaan mana produk asuransi yang ditawarkan kepada Anda
berasal.
Ada beberapa kasus dimana perusahaan
asuransi gagal memenuhi kewajibannya. Sebab itu, sangat penting untuk memeriksa
latar belakang dan reputasi perusahaan asuransi tersebut.
Selain itu, memastikan bahwa
perusahaan asuransi memiliki kondisi keuangan yang stabil adalah hal yang
esensial. Hanya karena perusahaan tersebut terkenal tidak berarti perusahaan
tersebut dalam kondisi finansial yang baik.
Sebagai patokan, Anda bisa memeriksa
indikator kesehatan keuangan perusahaan asuransi seperti nilai RBC, rasio
kecukupan investasi, dan total ekuitas mereka. Sesuai standar OJK, nilai RBC
minimum adalah 120%, RKI 100%, dan ekuitas minimal Rp 100 miliar. Semakin
tinggi angkanya, tentu semakin baik.
0 Comments