
Dalam kondisi keuangan yang
menantang, seringkali kita memilih untuk membeli sesuatu dengan sistem kredit
atau mengambil hutang. Mengambil kredit rumah atau KPR dari bank tentunya
merupakan pilihan yang sah. Namun, sebelum memutuskan, penting untuk memahami
beberapa risiko yang mungkin timbul.
Apa saja risiko yang perlu
diperhatikan? Berikut paparan berdasarkan data dari OJK:
1. Cicilan Membengkak
Risiko pertama adalah cicilan yang
meningkat, biasanya akibat dari bunga dan denda yang terus berjalan. Sebaiknya,
jangan tergiur dengan pinjaman dengan suku bunga tinggi dan pastikan cicilan
sesuai dengan kemampuan Anda. Hindari tindakan meminjam dari sumber lain hanya
untuk membayar pinjaman awal; ini hanya akan membuat Anda terperangkap dalam
lingkaran hutang.
2. Risiko Penyitaan Agunan
Jika Anda gagal memenuhi kewajiban
sebagai debitur, agunan yang Anda jaminkan bisa disita dan dilelang. Jadi, apa
sebenarnya lelang itu? Lelang adalah mekanisme penjualan barang ke publik
dengan tawaran harga. Dilakukan oleh Bank atau Perusahaan Pembiayaan jika
debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya. Setelah diberi peringatan sebanyak
tiga kali tanpa respons positif dari Anda, agunan Anda dapat disita dan dijual
melalui lelang.
3. Dampak pada Reputasi Kredit
Risiko ketiga adalah dampak negatif
pada riwayat kredit Anda di Sistem Layanan Informasi Kredit (SLIK). Riwayat
kredit yang buruk akan mengurangi kesempatan Anda untuk mendapatkan kredit di
masa depan dari lembaga keuangan lain.
4. Perhitungkan Kemampuan Keuangan Anda
Sebelum mengajukan KPR atau jenis
kredit lainnya, analisis dulu kemampuan finansial Anda. Apakah Anda memiliki
pendapatan tetap dan cukup untuk membayar cicilan bulanan? Apakah Anda memiliki
pekerjaan atau sumber pendapatan yang stabil? Evaluasi pula pengeluaran bulanan
Anda dan lihat seberapa besar ruang gerak Anda untuk menampung cicilan tanpa
mengganggu kebutuhan sehari-hari.
5. Pertimbangkan Kondisi Darurat
Situasi tak terduga bisa terjadi
kapan saja, seperti kehilangan pekerjaan, sakit yang memerlukan perawatan medis
mahal, atau kondisi darurat lainnya. Punya dana darurat adalah solusi untuk
menghadapi kondisi-kondisi seperti ini. Sebelum mengajukan kredit, pastikan
Anda telah memiliki dana darurat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama
setidaknya 3-6 bulan.
6. Konsultasi dengan Ahli Keuangan
Jika Anda merasa ragu atau
membutuhkan panduan lebih lanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli
keuangan atau konsultan kredit. Mereka dapat memberikan perspektif objektif
tentang situasi finansial Anda dan memberikan saran terbaik untuk langkah
selanjutnya.
7. Hindari Terlalu Banyak Utang
Mungkin tergoda untuk mengambil
beberapa pinjaman sekaligus, tetapi hal ini bisa meningkatkan risiko kegagalan
bayar. Fokuskan pada satu kredit saja dan upayakan untuk melunasinya sebelum
mempertimbangkan untuk mengambil kredit lain.
Kesimpulannya, mengambil kredit
adalah keputusan besar yang dapat mempengaruhi kesejahteraan finansial Anda di
masa depan. Selalu lakukan riset dan pertimbangan dengan matang sebelum membuat
keputusan. Ingatlah bahwa kredit adalah komitmen jangka panjang dan Anda harus
siap memenuhinya agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
0 Comments